•♥• Cinta Dalam Hening •♥•
♥♥♥
Duhai gadis ...
Maukah ku beritahukan padamu
Bagaimana mencintai dengan indah?
Inginkah ku bisikkan
Bagaimana mencintai dengan syahdu?
Maka dengarlah...
Gadis
Saat ku jatuh cinta
Tak akan ku berucap ...
Tak akan ku berkata ...
Namun ku hanya akan diam
Saat ku mencintai,
Tak akan pernah ku menyatakan ...
Tak akan pernah ku goreskan ...
Yang ku lakukan hanyalah diam
Aku tahu
Cinta adalah fitrah
Sebuah anugrah tak terperih
Karena cinta adalah kehidupan
Karena rasa itu adalah cahaya
Aku tahu
Hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam
gelap gulita
Namun...
Saat rasa itu menyapa
Maka hadapi dengan anggun
Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi
Dengan begitu banyak warna
Cinta terkadang membuatmu bahagia
Namun tak jarang buatmu menderita
Cinta ada kalanya manis bagaikan gula
Namun juga mampu memberi pahit yang sangat getir tiada terkira
Cinta adalah perangkap rasa
Sekali kau salah berlaku
Maka kau akan terkungkung dalam waktu yang
begitu lama
Dalam lingkaran derita
Maka gadis ...
Agar kau dapat keluar dari belenggu itu
Dan mampu melaluinya dengan anggun
Mencintailah dalam HENING
Dalam diam...
Tak perlu kau lari …
Tak perlu kau hindari …
Namun juga
Jangan kau sikapi dengan berlebihan
Jangan kau umbar rasamu dengan kebutaan
Jangan kau tumpahkan segala sukamu dalam
kekhilafan
Cobalah merenung, sejenak
Dan fikirkan dengan tenang
Kita percaya takdir bukan?
Kita tahu dengan sangat jelas
Allah telah mengatur segalanya dengan
begitu rapinya
Jadi, apa yang hendak kau risaukan?
Biarkan Allah yang mengaturnya
Dan yakinlah di
tangan-Nya
Semua akan baik-baik
saja
Cobalah renungkan ...
Dia yang kau cinta
Belumlah tentu atau barangkali mungkin tak
akan pernah menjadi milikmu
Dia yang kau puja
Yang kau ingat saat siang
Dan yang kau tangisi kala malam menjemput
Akankah dia yang telah Allah takdirkan
denganmu ?
Duhai Gadis ...
Kita tak tahu dan tak akan pernah tahu
Hingga saatnya tiba
Maka, Ku ingatkan padamu
Tidakkah kau malu jika semua rasa telah
kau umbar
Namun ternyata kelak bukan kau yang dia
pilih untuk mendampingi hidupnya ?
Duhai Gadis ...
Karena cinta kita …
Begitu agung untuk di mengerti
Begitu mulia untuk di tampakkan
Begitu sakral untuk di tumpahkan
Sadarilah gadis ...
Fitrah kita wanita adalah pemalu
Dan kau indah karena sifat malumu
Lalu, masihkah kau tampak menawan
Jika rasa malu itu telah di nafikan ?
Masihkah kau tampak bestari
Jika malu itu telah kau singkap?
Duhai Gadis ...
Jadikanlah malu sebagai selendangmu
Maka tawan hatimu sendiri dalam sangkar
keimanan
Dalam jeruji kesetiaan
Yah...
Kesetiaan padanya yang telah Allah
gariskan namamu
Dan namanya di Lauhul Mahfuzh
Jauh sebelum bumi dan langit di Cipta
Maka cintailah dalam hening
Agar jika memang bukan dia yang
ditakdirkan untukmu
Maka cukuplah Allah dan kau yang tahu
segala Rasamu
Agar kesucianmu tetap terjaga
Agar keanggunanmu tetap terbiasa
Maka, ku beritahukan padamu
Pegang kendali hatimu
Jangan kau lepaskan
Acuhkan semua godaan yang menghampirimu
Cinta bukan untuk kau hancurkan
Cinta bukan untuk kau musnahkan
Namun cinta hanya butuh kau kendalikan
Karena Cinta hanya cukup kau arahkan
Duhai Gadis ...
Yang kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya
Maka, peganglah kendali hatimu
Lalu arahkan pada-Nya
Dan cintailah dalam diam
Dalam Hening
Itu jauh lebih indah
Jauh lebih suci
======= ¤ ======= ¤ ======= ¤ =======
Sabtu, 14 Agustus 2010 @ 10:53
Oleh : Aztriana Apt
Referensi :
http://adb121023.blogspot.com/2010/08/duhai-wanita.html?m=1
======= ¤ ======= ¤ ======= ¤ =======
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar